Hadirkan Ekosistem Digital Terpadu untuk Dukung Transformasi Daerah
Sinergi PLN Icon Plus dan Pemerintah Kabupaten Natuna
Hadirkan Ekosistem Digital Terpadu untuk Dukung Transformasi Daerah
PLN Icon Plus Regional
Sumatera Bagian Tengah bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna resmi
memperkuat sinergi strategis dalam upaya menghadirkan ekosistem digital
terpadu. Inisiatif ini difokuskan untuk mendukung percepatan transformasi
digital di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), khususnya di area
blank spot yang selama ini belum tersentuh konektivitas internet memadai.
(22/04/2025)
Kolaborasi ini ditandai
dengan kunjungan kerja tim PLN Icon Plus yang dipimpin oleh Harmen selaku
Manager Pemasaran dan Penjualan serta Gaung Saputra selaku Manager Kantor
Perwakilan Batam & Kepulauan Riau. Kunjungan tersebut disambut langsung
oleh Wakil Bupati Natuna, Jarmin Sidik, dan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Natuna,
Ikhwan Solihin, dalam pertemuan yang fokus pada penyusunan strategi digital
daerah secara komprehensif.
PLN Icon Plus bersama Pemerintah
Kabupaten Natuna merancang pendekatan ekosistem digital melalui tiga pilar
utama, yakni pembangunan infrastruktur digital berbasis kebutuhan lokal,
pemberdayaan ekosistem masyarakat digital, dan keberlanjutan operasional jangka
panjang.
Dalam pilar pertama,
infrastruktur digital akan dibangun dengan mempertimbangkan kondisi geografis
kepulauan Natuna, termasuk pemasangan titik Wi-Fi publik di area strategis
seperti desa-desa terluar dan kawasan wisata. Pilar kedua fokus pada
peningkatan literasi digital masyarakat dan aparatur desa, serta integrasi
sistem antar-organisasi perangkat daerah (OPD) dengan pusat data daerah.
Sedangkan pilar ketiga menyoroti aspek keberlanjutan melalui pembentukan tim
pemantauan rutin serta penyusunan skema pendanaan berbasis sinergi APBD dan CSR.
General Manager PLN Icon
Plus Regional Sumatera Bagian Tengah, Bahru Rodi Ilmawan, menegaskan bahwa PLN
Icon Plus telah menyiapkan tim respons cepat untuk mendukung realisasi target
digitalisasi di Natuna. Ia memandang bahwa percepatan akses
internet di wilayah 3T seperti Natuna tidak bisa dilakukan dengan pendekatan
konvensional. Diperlukan strategi khusus yang adaptif terhadap kondisi
geografis kepulauan serta tantangan infrastruktur dasar yang masih terbatas.
Dalam pandangannya, pembangunan jaringan digital harus berjalan seiring dengan
peningkatan kapasitas masyarakat dan kolaborasi lintas sektor agar dampaknya
benar-benar dirasakan secara luas, mulai dari pelayanan publik hingga penguatan
ekonomi lokal.
"Kami memiliki tim
rapid deployment khusus yang siap bergerak cepat di lapangan. Tujuan kami
jelas: tidak ada lagi blank spot di Natuna pada akhir tahun 2025. Teknologi,
energi terbarukan, dan kolaborasi menjadi kunci," ungkap Bahru.
Senada dengan itu, Direktur
Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, menyatakan bahwa Natuna
merupakan salah satu flagship project perusahaan dalam misi transformasi
digital daerah 3T.
"Kami tidak hanya
membangun jaringan internet, tetapi juga ingin mendorong terciptanya ekosistem
yang produktif dan berkelanjutan. Digitalisasi di daerah seperti Natuna harus
dimulai dari pondasi yang kuat, yakni infrastruktur yang tangguh dan masyarakat
yang siap secara digital," ujar Ari.
Wakil Bupati Natuna, Jarmin
Sidik, menyambut baik langkah ini dan menyatakan bahwa kehadiran infrastruktur
digital bukan sekadar untuk kebutuhan hari ini, tetapi merupakan pondasi masa
depan Natuna.
"Transformasi digital
bukan hanya soal koneksi internet. Ini tentang membangun fondasi untuk
sektor-sektor strategis seperti pendidikan, UMKM, pariwisata, dan pemerintahan
digital," jelas Jarmin.
Sementara itu, Kadis
Kominfo Natuna, Ikhwan Solihin, menyampaikan bahwa Pemkab telah menyusun peta
jalan digital berbasis data. Fokus utama adalah menghubungkan pulau-pulau
terluar yang masih belum tersentuh jaringan.
Dengan sinergi ini, Natuna
menargetkan peningkatan akses masyarakat terhadap layanan digital dasar hingga
50%, pengurangan kesenjangan konektivitas antarwilayah, dan pertumbuhan
signifikan UMKM berbasis digital. Proyek ini diharapkan menjadi model replikasi
nasional dalam pembangunan ekosistem digital inklusif di wilayah 3T lainnya.
Comments
Post a Comment